Ajak Pemuda Yogya Teladani Perjuangan Penegakan Kedaulatan Negara
Gondomanan - Penjabat Walikota Yogyakarta Sumadi menghadiri acara Satu Tahun Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara yang digelar di SO 1 Maret, Selasa (28/2). Ia berharap, rangkaian acara Hari Penegakan Kedaulatan Negara dapat memberikan semangat kepada pemuda Kota Yogyakarta dalam meneladani dan mengimplementasikan di zaman sekarang.
Selain itu, Hari Penegakan Kedaulatan Negara juga telah resmi sebagai Hari Besar Nasional dengan diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang penetapan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Pada kesempatan ini, diadakan teatrikal dari Komunitas Jogja 45 dan akan dilaksanakan Upacara Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara di semua instansi di Pemda DIY, Pemkab dan Pemkot Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 2023.
"Kota Yogyakarta menjadi tempat Peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Dimana kota ini memang terkenal dengan sejarah perjuangan. Sehingga kita patut berbangga diri dan terus meneladani jerih payang yang dilakukan para pahlawan kota dahulu," jelas Sumadi saat diwawancara.
Selain itu, peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan sebuah peristiwa yang sangat penting bagi eksistensi dan penegakan kedaulatan negara, yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Salah satunya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dengan menggelar kegiatan Fun Vlogger Run dalam rangkaian event Culture Fun Run yang menyusuri rute berlangsungnya peristiwa tersebut di tiga kawasan cagar budaya Yogyakarta, tanggal 5 Maret 2023.
"Saya berharap pemuda dapat meneladani nilai-nilai perjuangan pahlawan yang tumbuh di Kota Yogyakarta. Sehingga anak muda juga mengimplementasikan di zaman sekarang dengan berbuat yang terbaik untuk Kota Yogyakarta," ujarnya.
Semantara itu, Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X pada kesempatan tersebut secara simbolis memberikan wayang Brotoseno pada dalang Ki Geter Pamuji sebagai tanda awal rangkaian kegiatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara dimulai.
"Peringatan ini sudah selayaknya diresapi. Kita mulai aktualisasi dalam bingkai semangat hamemayu hamengkubuwono. Saling bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan anak bangsa dengan pondasi wawasan kebangsaan," ujarnya.
Selanjutnya, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, dengan ditetapkannya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara, semua berkewajiban untuk terus mengkaji dan mengedukasi masyarakat tentang peristiwa tersebut dan menyebarluaskan agar dapat dikenang dan menjadi teladan.
"Peringatan ini menjadi bagian penting menunjukkan kepada dunia indonesia khususnya Kota Yogyakarta masih ada dan menyatukan persepsi rasa dalam mempertahankan kemerdekaan," jelasnya. (Hes)