Takmir Masjid Gedhe Periode 2010-2015
Masjid diharapkan memiliki baitul maal, lembaga pengelola keuangan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya kaum dhuafa dan merupakan pusat kajian keagamaan. Pendek kata, segala urusan sosial kemasyarakatan dikendalikan dari masjid.
Demikian Pengageng Kawedanan Pengulon Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Drs H Ahmad Kamaludiningrat ketika membuka Rapat Kerja Takmir Masjid Gedhe di Ndalem Pengulon Kauman, Kamis (3/2).
Menurutnya, takmir harus memfungsikan masjid sebagai fungsi ibadah, fungsi pendidikan, fungsi muamalah dan kesejahteraan. Kendati masjid memiliki sarana memadai, tapi aktivitas masjid kurang menarik. “Ini mengindikasikan lemahnya manajemen takmir masjid dalam mengelola kegiatan,” kata HA Kamaludiningrat.
Untuk saat ini, sebagaimana dikatakan Ketua Takmir Masjid Gedhe H Budi Setiawan, SE, masih cukup banyak takmir masjid yang belum memiliki kemampuan dan kreativitas dalam hal ketakmiran. “Boleh jadi ini yang menjadi sebab masjid kurang menarik di mata jamaahnya. Bahkan takmir yang punya kemampuan dan kreativitas pun masih belum optimal menunjukkan kinerja ketakmiran yang baik,” tandas Budi Setiawan.
Pada umumnya masjid telah digunakan sebagai tempat ibadah mahdhoh (shalat fardhu berjamaah dan shalat Jumat). Ini jelas masih jauh dari fungsi masjid yang sesungguhnya. Maka itu, kata Budi Setiawan, takmir masjid perlu memiliki kemampuan manajemen ketakmiran. “Termasuk memiliki data jamaahnya dengan segala kebutuhan dan harapan mereka terhadap masjid,” kata Budi.
Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid Kementerian Agama Propinsi DIY Drs. H. Najib Sudarmawan, MA dalam arahannya mengatakan, agar takmir masjid bisa melayani kepentingan dan kenyamanan jamaah. ”Di masjid itu kita jadikan sentral dari pembinaan agama, pembinaan iman, pembinaan ibadah, pembinaan ekonomi, dan pendidikan,” ujarnya.
Pengurus Takmir Masjid Gedhe Masa Bakti 2010-2015 terdiri dari Ketua Umum H Budi Setiawan, ST, Wk Ketum Ir H Azman Latif, Sekretaris Umum Drs M Zamroni Aslam, Sekretaris HM Julianto Supardi, Bendahara Umum Ir HM Iftironi, MLa, Bendahara Rohib Winastuan.
Kepengurusan dilengkapi bidang ibadah (H Abunda Farouk), bidang tarbiyah dan dakwah (Ngaliman, SPd.I), bidang rumah tangga dan keamanan (Drs H Asnawi Asdinardju, MSi), bidang sarana dan prasarana (Ir H Munichy B Edress, March), Seksi Humas H Barkin Hadikusuma dan Rifa’i Bachar, Seksi Penggalangan Dana Drs HM Furzan dan H Adieb Uswar.**
Tahapan pemilihan dimulai dari penjaringan calon, seleksi calon, sosialisasi calon dan pemilihan langsung pada Kamis, 28 Oktober 2010 diikuti 310 orang untuk memilih 61 calon pengurus dengan 7 orang formatur: H Budi Setiawan, ST, Ir H Azman Latif, Ir H Munichy B Edress, March, H Abunda Farouk, Drs M Zamroni Aslam, Ir HM Iftironi dan Rohib Pinastuan.
Demikian Pengageng Kawedanan Pengulon Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, KRT Drs H Ahmad Kamaludiningrat ketika membuka Rapat Kerja Takmir Masjid Gedhe di Ndalem Pengulon Kauman, Kamis (3/2).
Menurutnya, takmir harus memfungsikan masjid sebagai fungsi ibadah, fungsi pendidikan, fungsi muamalah dan kesejahteraan. Kendati masjid memiliki sarana memadai, tapi aktivitas masjid kurang menarik. “Ini mengindikasikan lemahnya manajemen takmir masjid dalam mengelola kegiatan,” kata HA Kamaludiningrat.
Untuk saat ini, sebagaimana dikatakan Ketua Takmir Masjid Gedhe H Budi Setiawan, SE, masih cukup banyak takmir masjid yang belum memiliki kemampuan dan kreativitas dalam hal ketakmiran. “Boleh jadi ini yang menjadi sebab masjid kurang menarik di mata jamaahnya. Bahkan takmir yang punya kemampuan dan kreativitas pun masih belum optimal menunjukkan kinerja ketakmiran yang baik,” tandas Budi Setiawan.
Pada umumnya masjid telah digunakan sebagai tempat ibadah mahdhoh (shalat fardhu berjamaah dan shalat Jumat). Ini jelas masih jauh dari fungsi masjid yang sesungguhnya. Maka itu, kata Budi Setiawan, takmir masjid perlu memiliki kemampuan manajemen ketakmiran. “Termasuk memiliki data jamaahnya dengan segala kebutuhan dan harapan mereka terhadap masjid,” kata Budi.
Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Masjid Kementerian Agama Propinsi DIY Drs. H. Najib Sudarmawan, MA dalam arahannya mengatakan, agar takmir masjid bisa melayani kepentingan dan kenyamanan jamaah. ”Di masjid itu kita jadikan sentral dari pembinaan agama, pembinaan iman, pembinaan ibadah, pembinaan ekonomi, dan pendidikan,” ujarnya.
Pengurus Takmir Masjid Gedhe Masa Bakti 2010-2015 terdiri dari Ketua Umum H Budi Setiawan, ST, Wk Ketum Ir H Azman Latif, Sekretaris Umum Drs M Zamroni Aslam, Sekretaris HM Julianto Supardi, Bendahara Umum Ir HM Iftironi, MLa, Bendahara Rohib Winastuan.
Kepengurusan dilengkapi bidang ibadah (H Abunda Farouk), bidang tarbiyah dan dakwah (Ngaliman, SPd.I), bidang rumah tangga dan keamanan (Drs H Asnawi Asdinardju, MSi), bidang sarana dan prasarana (Ir H Munichy B Edress, March), Seksi Humas H Barkin Hadikusuma dan Rifa’i Bachar, Seksi Penggalangan Dana Drs HM Furzan dan H Adieb Uswar.**
Tahapan pemilihan dimulai dari penjaringan calon, seleksi calon, sosialisasi calon dan pemilihan langsung pada Kamis, 28 Oktober 2010 diikuti 310 orang untuk memilih 61 calon pengurus dengan 7 orang formatur: H Budi Setiawan, ST, Ir H Azman Latif, Ir H Munichy B Edress, March, H Abunda Farouk, Drs M Zamroni Aslam, Ir HM Iftironi dan Rohib Pinastuan.