MIYOS KAGUNGAN DALEM GANGSA SEKATEN TAHUN 2011
Sekaten bukan hanya sebagai peristiwa ekonomi dan sosial, namun juga merupakan peristiwa budaya dan religi yang memiliki nilai cukup penting. Kehadiran Sultan dalam mementum Malam Garebeg Mulud di Masjid Gedhe Kauman merupakan satu momentum pertemuan antara penguasa dengan rakyatnya. Di samping itu Sekaten dengan Garebeg-nya merupakan bagian dari fungsi Sultan sebagai Kalifatullah Sayidin Panatagama. Konsep sedekah juga menjadi bagian dari nilai filosofi Gunungan yang dikeluarkan dan diperebutkan oleh masyarakat.
Setelah rangkaian upacara Sekaten yang diawali dengan pasang pathok, pembukaan pasar malam, serta pelaksanaan pasar malam itu sendiri, maka prosesi Upacara Adat Sekaten akan dimulai dengan keluarnya gamelan Kangjeng Kyai Naga Wilaga dan Kangjeng Kyai Guntur Madu dari Kraton Yogyakarta ke Masjid Gedhe Kauman pada tanggal 9 Faebruari 2011. Rangkaian ini akan diawali pada pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 24.00 WIB dengan ditempatkannya kedua gamelan tersebut di Pagongan Lor dan Pagongan Kidul di Plataran Masjid Gedhe Kauman. Kedua gamelan ini akan ditempatkan di kedua Pagongan ini selama 7 hari dan ditabuh 3 kali sehari yaitu pukul 08.00 WIB s/d 11.00 WIB, 14.00 WIB s/d 17.00 WIB, dan 20.00 WIB s/d 23.00 WIB (kecuali hari Kamis malam Jum’at sampai usai sholat Jum’at dimana gamelan tidak ditabuh). Pada tanggal 15 Februari 2011 malam dilakukan upacara Miyos Dalem ke Masjid Gedhe Kauman untuk mendengarkan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW oleh Kyai Penghulu Kraton Yogyakarta. Setelah ini akan dilaksanakan Kondur Gangsa Sekaten pada pukul 24.00 WIB dari Pagongan Masjid GedheKauman kembali ke Kraton Yogyakarta
Upacara Garebeg Mulud akan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2011 ditandai dengan keluarnya Hajad Dalem Gunungan dari Kraton Yogyakarta pada pukul 09.00 WIB. Gunungan yang akan dikeluarkan dalam Garebeg Mulud ini adalah Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Dharat, Gunungan Gepak, dan Gunungan Pawuhan. Pada tahun 2011 ini penyerahan Gunungan akan dilakukan di 3 (tiga) tempat yaitu :
1. Masjid Gedhe Kauman
2. Puro Pakualaman
3. Kepatihan Danurejan
Setelah rangkaian upacara Sekaten yang diawali dengan pasang pathok, pembukaan pasar malam, serta pelaksanaan pasar malam itu sendiri, maka prosesi Upacara Adat Sekaten akan dimulai dengan keluarnya gamelan Kangjeng Kyai Naga Wilaga dan Kangjeng Kyai Guntur Madu dari Kraton Yogyakarta ke Masjid Gedhe Kauman pada tanggal 9 Faebruari 2011. Rangkaian ini akan diawali pada pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 24.00 WIB dengan ditempatkannya kedua gamelan tersebut di Pagongan Lor dan Pagongan Kidul di Plataran Masjid Gedhe Kauman. Kedua gamelan ini akan ditempatkan di kedua Pagongan ini selama 7 hari dan ditabuh 3 kali sehari yaitu pukul 08.00 WIB s/d 11.00 WIB, 14.00 WIB s/d 17.00 WIB, dan 20.00 WIB s/d 23.00 WIB (kecuali hari Kamis malam Jum’at sampai usai sholat Jum’at dimana gamelan tidak ditabuh). Pada tanggal 15 Februari 2011 malam dilakukan upacara Miyos Dalem ke Masjid Gedhe Kauman untuk mendengarkan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW oleh Kyai Penghulu Kraton Yogyakarta. Setelah ini akan dilaksanakan Kondur Gangsa Sekaten pada pukul 24.00 WIB dari Pagongan Masjid GedheKauman kembali ke Kraton Yogyakarta
Upacara Garebeg Mulud akan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2011 ditandai dengan keluarnya Hajad Dalem Gunungan dari Kraton Yogyakarta pada pukul 09.00 WIB. Gunungan yang akan dikeluarkan dalam Garebeg Mulud ini adalah Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Dharat, Gunungan Gepak, dan Gunungan Pawuhan. Pada tahun 2011 ini penyerahan Gunungan akan dilakukan di 3 (tiga) tempat yaitu :
1. Masjid Gedhe Kauman
2. Puro Pakualaman
3. Kepatihan Danurejan