Bangunan Gedung di Kota Yogya Diharapkan Efisien Air dan Energi
Umbulharjo-Global Building Performance Network (GBPN) menjadikan Kota Yogyakarta sebagai satu dari sebelas kota se-Indonesia yang terpilih dalam pengembangan peta jalan/roadmap efisiensi energi untuk bangunan gedung.
Hal ini adalah salah satu komitmen GBPN dalam mewujudkan Net Zero Emissions (NZE) dari sektor bangunan.
Progam Manajer GBPN, Yeni Indra mengatakan penyusunan peta jalan tersebut dilakukan melalui beberapa tahap seperti pengumpulan data
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), survei online bangunan, survei offline bangunan, dan pengumpulan data PLN.
"Semua tahap tersebut akan dilakukan sejak bulan Februari hingga akhir bulan Juli 2023," jelasnya saat temu media di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo) Kota Yogyakarta, Jumat (5/5/2023).
Sementara untuk survei online-nya, lanjut Yeni, respondennya adalah masyarakat yang tinggal di Kota Yogyakarta.
"Kami akan menyurvei sekitar 400 – 450 responden. Penyebaran link survei tersebut juga akan dibantu oleh Dinas Kominfosan Kota Yogyakarta melalui media sosial serta website Pemkot," ungkapnya.
Sedangkan untuk survei offline, akan menyasar pada bangunan rumah tinggal sebanyak 20 bangunan, dan bangunan komersil sebanyak 25 bangunan.
"Bangunan komersil ini seperti apartment, gedung perkantoran, mall, rumah sakit, sekolah, dan hotel," katanya.
Yeni mengungkapkan selain untuk menyusun peta jalan, kegiatan ini juga untuk penyusunan baseline bangunan nasional.
"Ini untuk mendapatkan gambaran tentang karakteristik bangunan rumah tinggal dan potensi efisiensi energi serta pengurangan emisi karbon," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya survei tersebut dapat menjadi dasar untuk mengetahui upaya perbaikan yang dapat dilakukan guna mendukung pengembangan bangunan gedung yang lebih efisien dalam penggunaan energi dan air di Kota Yogyakarta. (Han)