Festival Pangan Lokal Ajak Warga Optimalkan Pekarangan untuk Menanam
GONDOKUSUMAN- Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan menggelar Festival Pangan Lokal di Lapangan SMAN 3 Yogyakarta pada 18- 20 Agustus 2023. Kegiatan itu untuk mengenalkan potensi pangan Yogyakarta terutama sayuran dan buah dari hasil tanam di pekarangan rumah. Masyarakat juga diajak mengoptimalkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan Festival Pangan Lokal itu juga untuk memberikan apresiasi dan motivasi bagi warga Kota Yogyakarta yang kesulitan lahan untuk pertanian. Tetapi kesulitan itu harus dijawab dengan tantangan dan peluang bagaimana bisa menanam minimal sayuran dan buah pada lahan sempit di sekeliling rumah. Hal itu dibuktikan dari masyarakat di wilayah mayoritas bisa memberikan presentasi lewat landscape sayuran yang ditampilkan dalam Festival Pangan Lokal.
"Bahkan ada kampung yang kemudian bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhan tentang sayuran yang penanamannya menggunakan pot, media dinding yang kemudian dilakukan gantungan dan sebagainya. Saya kira ini bagian dari inovasi bagaimana urban farming dan urban agriculture itu bisa diterapkan di Kota Yogyakarta," kata Singgih ditemui saat pembukaan Festival Pangan Lokal pada Jumat (18/8/2023).
Singgih menyebut lahan pertanian di Kota Yogyakarta ada sekitar 52 hektare yang tersebar di beberapa wilayah. Lahan itu kecil di antara permukiman rumah di perkotaan. Oleh sebab itu pengembangan pertanian harus disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Pola pertanian dengan urban farming seperti menanam dalam pot atau media yang ditempel di dinding.
Menurutnya dari stan-stan Festival Pangan Lokal itu sudah menunjukan masyarakat Kota Yogyakarta bisa mananam tanaman pangan paling tidak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dicontohkan banyak yang menampilkan tanaman cabai, ada sayur terong, kubis, selada, bayam brasil dan jagung ungu.
"Pokoknya tetap semangat berinovasi untuk memenuhi kebutuhan minimal buah dan sayur yang ada di lahan kita," tambahnya.
Festival Pangan Lokal menampilkan bursa tanaman pangan, hortikultura, tanaman hias dan olahan tanaman dan olahan ikan. Termasuk jajanan tradisional seperti apem, kelpon, gethuk, lopis, lempeng juruh dan lainnya. Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan lomba landcape sayur, lomba tanaman cabai, lomba menu beragam bergizi seimbang sehat dan aman, gerakan makan protein serta pemutaran film dan diskusi tentang pangan. Kegiatan itu terbuka untuk masyarakat umum dan gratis.
"Festival Pangan Lokal baru pertama kali diselenggarakan. Kegiatan ini sebagai atraksi visualisasi, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pola pangan yang sehat dengan memanfaatkan kearifan lokal sebagai daya ungkit untuk mengembangkan wisata kuliner di Yogyakarta," terang Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Suyana.
Dia menuturkan konsumsi pangan lokal di Yogyakarta masih agak susah karena contoh-contoh pangan lokal di Yogyakarta tidak terlalu banyak. Namun tingkat ketahanan pangan di sebagian besar wilayah di Kota Yogyakarta dalam kondisi baik. Meski demikian pihaknya menegaskan Kota Yogyakarta bukan daerah penghasil pangan.
"Oleh sebab itu untuk meningkatkan cadangan pangan perlu kerja sama dengan daerah penghasil pangan dan optimalisasi lahan pekarangan. Program gemar mananam perlu kita gerakan lagi pascapandemi ini dengan semboyan nandur opo sik dipangan, mangan opo sik ditandur (menanam apa yang dimakan, makan apa yang ditanam," tandasnya.(Tri)