Menyusuri Kotagede, Memahami Filosofi dan Sejarah Budaya
Kotagede - Tidak lengkap rasanya menikmati akhir pekan tanpa kegiatan yang produktif. Kali ini Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menyelenggarakan Heritage Fun Walk - Mlampah Ing Kitha Ageng untuk menyosialisasikan kawasan cagar budaya yang ada di Kotagede kepada masyarakat dengan jalan-jalan santai, Sabtu (19/8).
Heritage Fun Walk - Mlampah Ing Kitha Ageng yang berarti berjalan menyusuri Kota Besar atau Kota Gede. Kata Kita Ageng merujuk pada salah satu penyebutan Kotagede sebagai Ibukota Mataram kala itu. “mLampah ing Kitha Ageng” juga bisa saja dimaknai sebagai kegiatan berjalan secara bersama-sama dalam skala yang besar.
Kepala Dinas Kebudayaan Yetti Martanti menyebut dalam kegiatan ini Dinas Kebudayaan menggandeng Tim Pelestarian Budaya dan Komunitas Malam Museum serta masyarakat pun terlibat langsung. Dengan dilaksanakan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi sarana sosialisasi bentuk arsitektur di Kawasan Cagar Budaya Kotagede, dan dapat menumbuhkan semangat perlindungan dan pelestarian di Kawasan Cagar Budaya Kotagede karena bangunan Warisan Budaya dan Cagar Budaya yang tersebar di Kotagede menyimpan nilai kesejarahan, filosofi, budaya, dan ilmu pengetahuan yang penting untuk dilestarikan.
“Kami ingin mengenalkan warisan dan cagar budaya yang ada di Kotagede secara langsung kepada masyarakat. Masyarakat dapat melihat langsung dan merasakan atmosfer di Kawasan Cagar Budaya Kotagede, jadi masyarakat memiliki experience yang lebih intens dan detail dalam memahami kawasan cagar budaya yang ada di Kotagede,” tuturnya.
Peserta Heritage Fun Walk singgah di Between Two Gates
Heritage Fun Walk - Mlampah Ing Kitha Ageng diikuti sekitar 200 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok dengan 2 rute yang berbeda yakni Dari Mataram Hingga Kalang dan Arsitektur Tradisional Kotagede dan semua peserta start di Lapangan Karang, Prenggan, Kotagede. Untuk rute Dari Mataram Hingga Kalang melewati Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede, Rumah Kalang “Krangkeng” Kotagede, Masjid Gedhe Mataram, Ndalem Natan, Sekar Kedhaton dan Living Museum Kotagede. Sementara rute Arsitektur Tradisional Kotagede melewati Ndalem Sopingen, Pendopo Ngaliman, Rumah Tradisional H Asruri, Monumen Pacak Suji, Between Two Gates, Masjid Gedhe Mataram, Rumah Kalang “Kerangkeng” Kotagede dan Kantor PCM Kotagede.
“Kami menggandeng tenaga ahli, dimana masyarakat dijelaskan langsung tentang sejarah, keunikan dan hal-hal yang menarik lainnya. Kedepannya kami berharap hal ini dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata,” ungkapnya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengikuti Heritage Fun Walk
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menyampaikan kawasan Heritage Kotagede merupakan kawasan yang sangat istimewa dan terkenal dengan lorong-lorong historisnya. Heritage Fun Walk - Mlampah Ing Kitha Ageng menjadi salah satu cara untuk mengenalkan kawasan cagar budaya Kotagede yang mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi dan juga mempunyai nilai ekonomi kreatif untuk menjadi daya tarik pariwisata yang sangat luar biasa dan harus digelorakan kepada siapapun agar menjadi target wisatawan.
“Pengenalan kawasan Heritage Kotagede melalui Heritage Fun Walk - Mlampah Ing Kitha Ageng akan lebih mengena di hati. Karena dengan berjalan-jalan santai kemudian disampaikan informasi kawasan heritage yang menyimpan nilai histori yang sangat tinggi. Selain itu juga ada produk ekonomi kreatif seperti kuliner, craft dan kerajinan silver yang sangat terkenal itu. Tentu ini bagian bagaimana kita melestarikan budaya di kawasan Kotagede yang nantinya akan menjadi daya tarik pariwisata,” terang Singgih. (Chi)