Berkreasi dengan Lurik, Pedagang Pasar Tampil di BRIngharjo Fashion Day
Gondomanan - Berlenggok bak model profesional, ratusan pedagang pasar memperagakan berbagai kreasi busana dari lurik di Atrium Pasar Beringharjo pada acara BRIngharjo Fashion Day, Kamis (5/10).
Dengan senyum bahagia, 100 peserta yang terdiri dari pedagang, buruh gendong maupun anggota komunitas ini berkreasi dengan kain lurik. Salah satunya kain lurik dibuat menjadi hoodie, kemeja, jas, hingga gaun yang menjuntai ke lantai.
Para pedagang ini berasal dari seluruh pasar yang ada di Kota Yogyakarta diantaranya, dari Pasar Beringharjo, Pasar Prawirotaman, Pasar Pingit, Pasar Sentul, Pasar Gedong Kuning, Pasar Serangan, Pasar Kranggan, Pasar Pasty, Pasar Ngasem, Pasar Legi, Pasar Karangwaru serta Pasar Demangan.
Saat ditemui, salah satu peserta dari Pasar Legi Sari Anggraeni mengatakan, sudah mengikuti lomba fashion untuk kedua kalinya. Bahkan dirinya mempersiapkan riasan, busana dan kelengkapannya dengan teliti. Harapannya ditahun ini mendapatkan juara.
Ia berharap, melalui kegiatan ini tidak hanya orang tua saja yang menggunakan batik dan lurik tetapi anak muda juga ikut mengenakan, agar batik terus dikenal hingga ke mancanegara.
"Semoga dengan kegiatan ini semakin maju perekonomian. Sehingga para pedagang semakin bisa menikmati hasil dari wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, kegiatan BRIngharjo Fashion Day mengangkat tema ‘Seribu Makna Lurik Jogja’ bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Ambar Ismuwardani mengatakan, peserta tidak hanya memperlihatkan kreasi lurik saja, namun para pedagang ini juga merebutkan hadiah BRIngharjo Fashion Day.
Untuk kategori pedagang, buruh gendong dan komunitas pasar, juara I mendapatkan Rp 1.250.000, juara II Rp 1 juta dan juara III mendapatkan Rp 750 ribu. Selain itu, untuk juara harapan I Rp 500 ribu dan juara harapan II Rp 250 ribu.
Ia berharap, dengan kegiatan ini dapat menarik minat pengunjung dan mampu menggerakkan roda perekonomian para pedagang pasar khususnya di Kota Yogyakarta. Selain itu, kegiatan ini sebagai ajang kreasi bagi para pedagang pasar untuk terus berinovasi terhadap busana motif batik ataupun lurik.
“Harapannya ini menjadi ajang bagi para pedagang untuk bisa berkreasi dan memadu padankan penampilan atau kostum yang dikenakan. Agar nantinya bisa diperoleh dan dieksplorasi di pasar-pasar Kota Yogyakarta,”jelasnya.
Selanjutnya, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini diharapkan menjadi event rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya untuk mengangkat setiap potensi pasar di Yogyakarta.
Selain itu, melalui BRIngharjo Fashion Day ini bisa menjadi salah satu bentuk community development dalam ekosistem pasar tradisional.
“Semoga kerjasama ini berlanjut dalam program-program berikutnya. Selain memperkuat pemberdayaan para pedagang di pasar-pasar tradisional, juga mampu meningkatkan literasi keuangan dengan mendekatkan produk dan layanan perbankan ke dalam pasar melalui digitalisasi keuangan,”ujarnya. (Hes)