Upacara Hari Guru Nasional Beri Apresiasi Pengajar Inovatif
Jetis - Apresiasi tertinggi patut disematkan kepada guru-guru lndonesia. Guru-lah yang menjadi sosok yang mengantarkan kebangkitan dan kemajuan bangsa. Guru memiliki peran penting dalam membentuk setiap generasi menjadi pribadi hebat dan berkarakter di era transformasi digital.
Sunarminingsih, salah satu dari ribuan guru di Yogyakarta. Telah mengajar sejak 2010 di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Yogyakarta. Salah satu bagian perjalanannya mengajar, Sunarminingsih mendapat juara kedua perlombaan best practice yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke 78 PGRI dan Hari Guru Nasional 2023.
“Tahun ini ikut lomba best practice, praktek terbaik yang dilakukan oleh guru. Di sini saya mengangkat sesuai dengan tema “Transformasi Guru Wujudkan Indonesia Maju" dengan judul Transformasi Guru dalam Budaya Bermain Dolanan Tradisional Ramahita sebagai alat inovatif untuk Siswa Tunagrahita SLB Negeri 2 Yogyakarta. Ramahita itu Ramah Tunagrahita,” ungkapnya saat ditemui setelah upacara peringatan HUT ke 78 PGRI dan Hari Guru Nasional 2023 di Halaman SMK N 2 Yogyakarta, Sabtu (25/11).
Menurutnya, budaya bermain dolanan tradisional perlu diterapkan untuk siswa tunagrahita di SLB Negeri 2 Yogyakarta yang memiliki keterbatasan, seperti perkembangan motorik, komunikasi dan berinteraksi sosial.
“Kadang saat bermain mereka lebih senang bermain sendiri misalnya bermain game di hp, kurang komunikasi dengan temannya dalam bermain, dan kurang mengenal ataupun melakukan bermain dolanan tradisional. Sehingga kami dorong untuk melakukan lebih banyak interaksi dengan sekitar,” Sunarminingsih.
Untuk meningkatkan budaya bermain permainan tradisional ramahita, Sunarminingsih dengan memodifikasi peralatan dan aturan permainan tradisional yang lebih praktis dan mudah dipahami oleh siswanya. Permainan tradisional yang diterapkan oleh Sunarminingsih antara lain dakon, bekelan dan engklek. Menurutnya, permainan tersebut dapat melatih motorik halus, kasar, kemampuan berhitung, komunikasi, kreativitas dan keterampilan sosial serta pertimbangan halaman sekolah yang kurang luas untuk bermain siswanya.
Sunarminingsih meraih juara dua lomba best practice 2023 yang diselenggarakan PGRI Kota Yogyakarta
“Jadi kita tetap berfokus pada dolanan tradisional tapi ada modifikasi di sana yang kami sesuaikan dengan kondisi dan karakter siswa-siswa anak yang kebutuhan khusus. Kami modifikasi ke alat permainannya misalnya kita menggunakan aturan permainan yang ringan kemudian alat-alatnya yang kita modifikasi dengan warna yang berbeda di lubang rumah untuk dakon. Kalau untuk bekelan tidak terbuat dari kecik yang dari plastik saja ada yang dari kayu kemudian ada yang dari biji-bijian terus engkleknya juga kami modifikasi dengan warna dan aturan yang mudah,” jelasnya.
Dengan modifikasi permainan tradisional, Sunarminingsih berharap dapat meningkatkan keterampilan sosial, motorik, komunikasi, perkembangan kognitif dan meningkatnya kepercayaan diri siswanya. “Di era digital seperti ini, anak-anak tidak melupakan permainan tradisional. Dampaknya, di rumah anak mau bermain bersama keluarga, menambah interaksi dengan orang lain dan melatih motorik kasar maupun motorik halusnya,” tambahnya.
Apresiasi setinggi-tingginya juga diberikan oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke 78 PGRI dan Hari Guru Nasional 2023. Menurutnya, para guru berperan penting dalam ikut membentuk mereka menjadi pribadi hebat dan berkarakter di era transformasi digital.
“Selamat dan apresiasi kepada bapak ibu guru sekalian, dari lomba-lomba itu merefleksikan bahwa insan yang kreatif, dinamis dan mengikuti perkembangan jaman,”ujarnya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo selaku inspektur Upacara Peringatan HUT ke 78 PGRI dan Hari Guru Nasional 2023 di Halaman SMK N 2 Yogyakarta, Sabtu (25/11)
Dalam amanatnya juga disampaikan pemerintah meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak, harapannya para guru di Kota Yogyakarta dapat bergabung sehingga menjadi guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.
“Kami berharap seluruh komponen pendidikan mulai dari guru, peserta didik, hingga orang tua dapat bersinergi menciptakan semangat belajar yang merdeka dan penuh cinta guna memberikan hasil yang terbaik untuk dunia pendidikan di Indonesia,” lanjutnya. (Chi)
Flashmob oleh para guru setelah upacara peringatan