Pekerja Sosial Masyarakat Mitra Pemerintah Selesaikan Masalah di Wilayah
Mergangsan – Pekerja Sosial Masyarakat atau PSM sebagai mitra pemerintah punya peranan penting dalam mendeteksi dini, mencegah hingga membantu dalam memecahkan masalah sosial yang terjadi di wilayah.
Hal itu diakatakan Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta Indrawati, dalam kegiatan Pelatihan Bimbingan Sosial Dasar (BSD) kepada 45 perwakilan PSM dari tiap kelurahan pada Rabu (21/2) di Griya UMKM.
Menurutnya Pelatihan BSD merupakan bagian dari upaya menambah kemampuan dan wawasan para PSM di Kota Yogya dalam pelaksanaan usaha kesejahteraan sosial di wilayah masing-masing. Sebagai pekerja sosial yang tentunya bersifat suka rela tentu harus diberikan apresiasi juga dukungan.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap tumbuh kembang PSM, yang diharapkan dapat semakin menambah juga memperkuat pengetahuan dan ketrampilan dalam penanganan masalah sosial di wilayah. Sebab permasalahan sosial yang terjadi di kehidupan bermasyarakat sangat kompleks dan penanganannya melibatkan banyak unsur bahkan lintas sektor,” katanya.
Sejalan dengan itu narasumber dari Universitas Islam Sunan Kalijaga Minardi menyampaikan, dalam pelaksanaannya penanganan masalah sosial di masyarakat sangat beragam dengan faktor penyebab yang juga kompleks. Untuk itu menurutnya PSM sebagai relawan sosial menjalankan peran yang tidak mudah, dan harus terus didukung juga difasilitasi kaitannya dengan pengembangan kemampuan mereka dalam mekakukan pelayanan sosial.
“Prinsip dasar yang harus kita miliki sebagai PSM adalah penerimaan, komunikasi relasi, memahami klien atau orang yang sedang ditangani serta mawas diri, karena untuk beberapa kasus memang tidak bisa hanya PSM ataupun tokoh di wilayah saja yang bisa menanganinya. Untuk itu harus dipahami alur maupun jalurnya jika mendapati masalah yang perlu melibatkan unsur maupun pihak yang memiliki kewenangan, baik itu pemerintah di tingkat wilayah, perangkat daerah teknis, ataupun kepolisian,” jelasnya.
Sementara itu perwakilan PSM dari Kelurahan Patangpuluhan Yayah mengungkapkan, terakhir kali pihaknya menangani masalah anak yang terlantar karena orang tuanya mengalami gangguan kesehatan jiwa. Di mana hal tersebut sudah selesai ditangani, sang anak dirawat di panti asuhan dan orang tuanya dirawat di Rumah Sakit Grasia.
“Memang penanganan masalah sosial ini cukup rumit, karena jalurnya tidak hanya lewat satu jalur saja. Waktu itu kami lakukan koordinasi dengan banyak pihak, ke sekolah anaknya, panti asuhan, dinas sosial dan juga rumah sakit. Harapannya dalam penanganan masalah sosial ini terus dilakukan penguatan utamanya terkait alur pemecahan masalah,” ungkapnya. (Jul)