Produk UKM Kota Yogya Perluas Pasar di Toko Modern
GONDOMANAN - Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan (Dindag) Kota Yogyakarta sedang melakukan kurasi bagi UKM yang akan memasarkan produknya di Toko Modern yang ada di Kota Yogyakarta. Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari mulai 14-16 Mei 2024 di Ruang Rapat Nusa Indah Lantai 3, Dindag Kota Yogyakarta.
Sekretaris Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Jalaludin mengatakan, kemitraan bersama PT.Indomarco ini sudah berjalan lama. Nantinya hasil akhir kurasi UKM ini akan dipasarkan di toko modern yakni di Indomaret.
“Terimakasih sudah berpartisipasi dalam kesempatan ini. Semoga produk-produk yang dimiliki ibu-ibu dapat menjadi kemitraan toko modern bekerjasama dengan PT.Indomarco,”ujarnya.
Menurutnya, dengan menggandeng UKM masuk ke toko modern, para UKM dapat mengembangkan produknya dan harapannya akan laris dipasaran.
Selain itu, masuknya produk UKM ke toko modern menjadi tuntutan zaman.“Ini menjadi komitmen kita bersama, untuk meningkatkan kualitas produk dan mengembangkan produk agar semakin banyak makanan lokal yang dikenal dan dibeli baik masyarakat maupun wisatawan,”jelasnya.
Sementara itu, Officer Bagian License Indomaret Cabang Kota Yogyakarta, Antok mengungkapkan, produk UKM di Kota Yogyakarta sampai saat ini yang dijual laris di toko modern.
Pihaknya berharap, semakin tahun akan semakin banyak produk UKM yang laris dengan packaging yang lebih bervariasi dan menarik pelanggan.
Ia menambahkan, pentingnya melakukan kurasi produk adalah untuk penyeleksian terhadap produk UKM yang sudah terdaftar sebelum produk tersebut dapat diekspor/dinaikkan kelasnya.
Dengan kurasi, maka status produk UMKM akan lebih jelas mana yang gradenya bisa naik kelas atau yang belum.
Untuk itu, pihaknya berharap, produk yang akan dipasarkan telah memenuhi standar pengemasan. “Barang yang akan kami kurasi memang harus sesuai standar, salah satunya pengemasan yang menarik, aman dikonsumsi, memiliki kadaluarsa, keterangan komposisi bahan. Sehingga dapat menarik perhatian pembeli dan laris dipasaran,”ungkapnya.
Saat ditemui, salah satu UKM Keripik Kentang, Sholipkha berharap, dengan mengikuti kegiatan ini dapat membantu berkembangnya produk olahannya.
Ia mengungkapkan, setiap harinya ada sekitar 5 Kg kentang yang diolah menjadi keripik dan dipasarkan di beberapa tempat seperti di Mall Pelayanan Publik (MPP) dan Pasar Jumat di Balaikota.
“Dengan harga Rp 8.000 keripik kentang ini cukup terjangkau, dan perputarannya cepat. Semoga dengan kegiatan ini bisa membantu saya merambah ke pasar modern dan berkembang maju. Sehingga bisa membantu tambahan pemasukan keluarga,”katanya. (Hes)