Pemkot Dorong LPMK Bantu Pengelolaan Sampah di Wilayah
GEDONG TENGEN - Sinergi antara Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) terus dilakukan. Terutama dalam menangani permasalahan sampah dan pengelolaan cagar budaya yang ada di Kota Yogyakarta.
Salah satunya dengan mendengar aspirasi dari kader atau pengurus LPMK di wilayah.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta menyelenggarakan Workshop LPMK Se-Kota Yogyakarta yang bertempat di Hotel Royal Darmo, Selasa (28/5).
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya yang juga menjadi narasumber dalam kesempatan tersebut mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi terhadap dedikasi para pengurus LPMK Se- Kota Yogyakarta yang sampai saat ini ikut menjadi bagian dari pemerintah dalam pembangunan Kota Yogyakarta yang lebih baik.
Aman mengatakan, ada dua isu strategis yang harus dilakukan dan menjadi perhatian masyarakat Kota Yogyakarta yakni pengelolaan sampah dan kawasan cagar budaya.
Diharapkan para pengurus LPMK di daerah ikut menguatkan dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait lainnya dalam mewujudkan Kota Yogyakarta yang aman, nyaman dan bersih.
“Sebuah tugas yang tidak mudah karena harus berupaya agar masyarakat tidak bergantung dengan apapun terutama dalam pengelolaan sampah di masyarakat. Harapannya selalu memilah dan mengolah sampah,”jelas Aman Yuriadijaya saat memberikan sambutan.
Ia mengungkapkan, partisipasi dari masyarakat dalam mengolah dan memilah sampah sudah perlahan mengalami peningkatan. Terlebih Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di tiga lokasi yaitu Nitikan, Karangmiri dan Kranon.
Pihaknya berharap, pengolahan sampah ini dapat didukung oleh seluruh pihak masyarakat dan kelompok masyarakat.
Dimana LPMK sebagai mitra kerja Kelurahan mempunyai tugas dalam menyusun rencana pembangunan yang partisipatif, menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat melaksanakan serta mengendalikan pembangunan.
Selain itu, dengan menciptakan pengelolaan sampah dengan baik dari hulu hingga hilir. Harapannya, juga akan berdampak pada kawasan cagar budaya yang bersih dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun dari mancanegara.
“Walaupun sampai saat ini yang baru beroperasi 100 persen adalah TPS Nitikan dengan maksimal sampah yang diolah sebanyak 80 ton per hari, TPS Karangmiri dan TPS Kranon sedang berproses dalam memaksimalkan pengolahan sampah. Saya berharap, seluruh elemen masyarakat tidak berhenti dan jenuh dalam membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan persampahan,”ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum LPMK Suryatmajan, Paryanto mengungkapkan, sampai saat ini kendala yang dimiliki para pengurus LPMK adalah masih adanya masyarakat yang belum memahami pentingnya pengolahan sampah dari hulunya.
Dimana sampai saat ini berbagai gerakan yang diinisiasi pemerintah untuk memaksimalkan pemilahan dan pengolahan sampah dari sumbernya sudah dilakukan.
“Harapannya, semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan memahami kondisi yang sedang ada di Kota Yogyakarta. Sehingga semakin banyak warga yang ikut memilah mengolah sampah dari rumah,”ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Umum LPMK Karangwaru, Bandono mengucapkan, terima kasih kepada pemerintah yang saat ini diwakilkan oleh Sekda Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya dalam memberikan penjelasan kepada seluruh LPMK terhadap kondisi yang ada di Kota Yogyakarta.
“Terima kasih atas kerjasama pemerintah dalam menggandeng dan mendorong semangat LPMK. Semoga sinergi yang dibangun terus berjalan dengan baik dan bersama membangun Kota Yogyakarta semakin bersih dan nyaman,”katanya. (Hes)