Pasar Murah Kemantren Permudah Warga Dapatkan Bahan Pokok
DANUREJAN- Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan Pasar Murah Goes to Kemantren sampai 25 Juni 2024. Kegiatan itu untuk mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional Iduladha dengan harga terjangkau. Di samping itu sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi daerah.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto mengucapkan terima kasih kepada Perum Bulog dan para distributor pangan yang membantu pelaksanaan Pasar Murah Goes to Kemantren. Termasuk kehadiran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Kota Yogyakarta, Bank Indonesia Perwakilan DIY, Polresta Yogyakarta, Kodim Yogyakarta dan Badan Intelijen Nasional Daerah (Binda) DIY yang memiliki peran masing-masing untuk mengamankan pemenuhan kebutuhan pangan pokok di masyarakat.
“Pasar Murah Goes to Kemantren ini harapannya adalah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok. Lebih didekatkan supaya harga dalam posisi yang relatif terjangkau oleh masyarakat,” kata Sugeng saat memantau kegiatan Pasar Murah Goes to Kemantren Danurejan, Jumat (14/6/2024).
Menurutnya biasanya H- setengah bulan atau satu bulan hari besar keagamaan nasional harga-harga pangan pokok meningkat. Kemudian biasanya masyarakat mengalami panic buying takut tidak kebagian sehingga belanja di luar kebutuhan. Efeknya ketersediaan pangan pokok di pasaran berkurang dan akan terjadi kenaikan harga. Dampak akhirnya akan meningkatkan angka inflasi daerah.
“TIPD selalu mengkondisikan situasi dan kondisi di lapangan terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat. Harapannya untuk selalu pada situasi yang kondusif,” tambahnya.
Pihaknya berharap upaya Pemkot Yogyakarta dan instansi terkait penyediaan bahan pangan pokok seperti Bulog serta TPID terus dilakukan. Seperti kegiatan pasar murah maupun operasi pasar harus selalu dilakukan agar kebutuhan pangan pokok untuk masyarakat betul-betul bisa tersedia dalam keadaan yang cukup.
Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani menyatakan Pemkot Yogyakarta sudah mengagendakan kegiatan Pasar Murah Goes to Kemantren 4 kali dalam setahun. Kegiatan pasar murah pada Juni ini merupakan putaran kedua di tahun 2024. Kebutuhan pangan yang disediakan dalam pasar murah itu antara lain beras, minyak goreng, telur, gula pasir dan tepung terigu.
“Pada kegiatan pasar murah distribusi ditanggung pemkot sehingga masyarakat mendapatkan komoditas yang lebih murah. Harapan kami dengan acara ini bisa membantu masyarakat mendapatkan komoditas bahan pokok dengan lebih murah dan mendekatkan layanan kepada masyarakat. Ini salah satu bentuk kehadiran pemerintah untuk menjawab kebutuhan masyarakat terutama mendekati hari raya,” jelas Ambar.
Pemkot Yogyakarta memberikan subsidi transportasi atau distribusi pangan pokok dalam Pasar Murah Kemantren sekitar Rp 2000/kg dipotong pajak. Alokasi pangan untuk pasar murah tiap kemantren sekitar 4 ton kecuali di Kemantren Umbulharjo, Mergangsan dan Gondokusuman sekitar 8 ton. Ambar menyampaikan sampai saat ini ketersediaan bahan pokok masih mencukupi untuk beberapa bulan ke depan.
Salah seorang warga Danurejan, Siti Asfiatun menyambut baik dengan adanya Pasar Murah Goes to Kemantren itu karena membantu warga. Dia bisa mendapatkan pangan pokok dengan harga di bawah pasaran. Contoh minyak goreng ia biasanya membeli di harga Rp 14.000/kemasan, pada pasar murah itu hanya Rp 12.700/kemasan. Beras biasanya Rp 15.000/kilogram. di pasar murah Rp 62.000/5 kg atau sekitar Rp 12.500/kg dan gula pasir biasanya Rp 17.000/kg, ia cukup membayar Rp 15.500/kg. “Alhamdulilah luar biasa karena kita bisa mencari harga di bawah pasaran. Membantu sekali. Harapannya secara periodik ada,” ucap Siti.(Tri)