Salep Limbah Cangkang Telur Karya Siswa SMP 5 Yogya Juara OPSI
Gondomanan - Salah satu tim dari SMP N 5 Yogyakarta berhasil menyabet juara pertama lomba Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP/MTS tingkat Kota Yogyakarta tahun 2024 di bidang sains. Rania Sofa Putri dan Raden Roro Faiza Pradipta Kirani mengusung penelitian dengan judul Efektivitas Salep “SABET” Berbahan Limbah Cangkang Telur dan Daun Sirih Terhadap Pseudomonas aeruginosa Penyebab Luka Diabetes.
Rania Sofa Putri mengungkapkan penelitian ini berawal dari anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes. Orang yang punya diabetes cenderung lebih sulit sembuh jika mengalami luka. Ini karena tingginya kadar gula darah menghambat sirkulasi darah yang membawa berbagai nutrisi untuk kesembuhan luka. Dengan merawat luka diabetes agar cepat sembuh dapat membantu mencegah risiko amputasi yang mungkin terjadi.
“Di keluarga saya ada yang memiliki riwayat diabetes, salah satunya nenek saya. Nenek selalu memakai salep untuk menyembuhkan luka diabetesnya. Tapi nenek saya mengalami kendala karena harga salep di pasaran cenderung mahal. Dari situ, kami ingin membuat salep untuk luka diabetes dengan harga yang terjangkau dan ramah lingkungan,” kata Rania saat ditemui pada acara Pameran OPSI tahun 2024 di Taman Pintar, Rabu (17/7).
Berdasarkan hasil pengujian karakteristik salep dan pengujian organoleptik dapat disimpulkan salep antiseptik SABET dapat menggantikan penggunaan bahan CaCO3 dengan serbuk cangkang telur dan ekstrak daun sirih sebagai antibiotik.
“Ekstrak daun sirih disini sebagai antibiotik dalam wujud salep berwarna agak hijau, beraroma daun sirih, bertekstur padat lembek dan daya lekat yang kuat serta homogen,” tambahnya.
Salep SABET Limbah Cangkang Telur dan Ekstrak Daun Sirih Untuk Luka Diabetes
Selanjutnya, Faiza Pradipta menjelaskan serbuk limbah cangkang telur dan ekstrak daun sirih dengan perbandingan 10 gram dan 1 gram yang kemudian ditambahkan etanol. Limbah cangkang telur ayam memiliki kandungan kalsium yang melimpah sehingga dapat digunakan sebagai campuran sediaan serta menjadi kalsium untuk membantu penutupan luka.
“Setelah dilakukan pengujian, ternyata ekstrak daun sirih memiliki efek menghambat pertumbuhan bakteri penyebab luka diabetes, Pseudomonas Aeruginosa,” lanjutnya.
Pihaknya berharap dengan hasil penelitiannya ini bisa dilanjutkan sehingga dapat beredar di pasaran. “Kita melakukan penelitian ini bekerja sama dengan toko roti untuk limbah cangkang telur ayam dan pemberdayaan sirih. Kita berharap setelah ini bisa lanjut dengan memberdayakan masyarakat sekitar untuk produksi salep dan dijual di pasaran,” katanya.
Rania Sofa Putri dan Raden Roro Faiza Pradipta Kirani menerima penghargaan juara 1 bidang IPA dan Lingkungan
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Tyasning Handayani Shanti berharap OPSI tidak hanya mengembangkan kemerdekaan berpikir siswa untuk belajar meneliti. Melalui kegiatan ini, kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekitar, termasuk menggali potensi sumber daya lokal yang memiliki dampak global untuk terus ditumbuhkan dapat berkelanjutan.
“Ide-ide dalam penelitian ini digali dari berbagai gejala, peristiwa, dan potensi yang ada di lingkungan sekitar. Anak-anak dapat mengaktualisasikan minat, bakat dan kreativitas yang tidak hanya berhenti sampai sini (lomba) saja. Namun besar harapan dapat berkelanjutan, dikembangkan lebih luas lagi sehingga dampak manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” tuturnya. (chi)