PUSPAGA Pintar Sasar Sekolah Cegah Bullying Sejak Dini
KRATON - Dalam rangka menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman terhadap perundungan atau bullying di lingkup sekolah, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui DP3AP2KB Kota Yogyakarta menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi perundungan melalui program Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Pintar yang diselenggarakan di sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta.
Salah satu edukasi dampak bullying melalui program PUSPAGA Pintar kali ini, dilakukan di SMP Negeri 16 Yogyakarta pada hari Kamis (29/8).
Pengelola Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Era Ambarningsih mengatakan, akan ada 10 sekolah yang akan diberikan edukasi dan sosialisasi mengenai perundungan anak mulai tanggal 29 Agustus hingga 17 September 2024.
Menurutnya, isu ini masih sering terjadi di sekolah-sekolah. Sehingga banyak dari pihak sekolah meminta pemerintah dalam memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai perundungan bagi para siswa.
“Isu ini masih banyak ditemukan. Kita berikan sosialisasi bagaimana pencegahan dan dampak jika siswa melakukan perundungan di sekolah,”jelas Era Ambarningsih saat diwawancara.
Sehingga Ia berharap, para siswa tidak lagi melakukan perundungan atau melakukan bullying kepada teman-temannya.
Pihaknya menambahkan, jika terjadi bullying di sekolah, dampak dari bullying tersebut diantaranya dapat memicu atau menimbulkan gangguan emosi, masalah mental, bahkan penurunan prestasi.
“Dampak lainnya yang terjadi salah satunya dapat membuat anak-anak sakit hati dan down,”ungkapnya.
Era yang sering disapa mengungkapkan, nantinya PUSPAGA Pintar juga akan dilakukan di beberapa wilayah dan rumah ibadah. “Pada tahun ini frekuensinya di sekolah dulu. Nantinya juga akan dilakukan di wilayah dan tahun depan di rumah ibadah yang ada di Kota Yogyakarta,”ujarnya.
Sementara itu, Guru Kesiswaan yang mewakili Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Yogyakarta, Karsono mengucapkan, terima kasih kepada pemerintah atas sosialisasi yang diberikan pada program PUSPAGA Pintar.
Karsono mengungkapkan, pada kesempatan tersebut, diikuti kurang lebih 40 siswa dari kelas 7,8, dan 9.
Pihaknya berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kepedulian para siswa untuk melek terhadap tindakan perundungan di sekolah.
“Semoga dengan adanya sosialisasi dan edukasi yang diberikan pemerintah, dapat menjadikan siswa siswi kami patuh terhadap peraturan dan tidak adanya kasus perundungan atau bullying di SMPN 16 Yogyakarta,”katanya.
Saat ditemui salah satu siswa SMPN 16 Kelas 9D, Vito Arinda Pradipta mengungkapkan, kegiatan ini sangat membantu para siswa untuk mengetahui batasan bercanda dan perilaku bullying kepada teman-temannya.
“Jika terjadi bullying dan perundungan, kami akan laporkan ke guru atau Kepala Sekolah. Agar perilaku bullying tidak terulang kembali,”ungkapnya. (Hes)