Andalkan Produk Lokal, Harga Bahan Pangan di Yogya Stabil
Gondomanan – Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta memastikan harga bahan pangan pokok tetap stabil. Untuk itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto bersama bersama Plh Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto dan Kapolresta Yogya, Kombes Pol Aditya Surya Dharma melaksanakan pemantauan dengan mengunjungi Pasar Beringharjo pada Jumat (27/9).
Sugeng Purwanto menegaskan bahwa harga rata-rata dari 12 kebutuhan pokok di pasaran masih dalam batas normal. "Harga kebutuhan pokok ini secara umum stabil. Ada sedikit perbedaan, tapi masih dalam tataran normal," katanya.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa pasokan komoditas di pasar saat ini aman. Komoditas seperti cabai dan bawang merah banyak dipasok dari petani lokal, yang menunjukkan bahwa produksi di tingkat petani berjalan baik. "Harga stabil, sehingga petani dan pedagang sama-sama mendapatkan keuntungan yang wajar," tambah Sugeng.
Pihaknya menyebutkan untuk harga beras mulai Rp.12.500 per kg hingga Rp 14.000 per kg. Harga daging sapi di kisaran Rp 125.000- 130.000 per kg, telur ayam Rp 26.000 per kg dan daging ayam Rp 35.000 per kg.
Pemerintah Kota Yogyakarta berharap kondisi stabil ini terus terjaga, tidak hanya menguntungkan semua pihak, tetapi juga menjaga inflasi pada level yang terkendali. Saat ini, kios Segoro Amarto yang tersebar di beberapa pasar, seperti Pasar Beringharjo, Pasar Kranggan, dan Pasar Prawirotaman, menjadi titik pantau harga sekaligus pelaksanaan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga pangan pokok.
Kios Segoro Amarto bukanlah pesaing bagi pedagang pasar, melainkan berfungsi sebagai acuan harga kebutuhan pokok. "Kios ini menjadi rujukan dan titik pantau harga, serta menjadi pelaksana operasi pasar agar harga tetap stabil," jelas Sugeng.
Mengunjungi kios Segoro Amarto yang berada di Pasar Beringharjo
Dalam upaya memperkuat pasokan bahan pangan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk memenuhi kebutuhan komoditas telur.
PLh Perwakilan Bank Indonesia DIY, Hermanto, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja sama ini. "Harga pangan pokok cenderung stabil, sesuai dengan survei yang kami lakukan. BPS akan merilis data inflasi September pekan depan, dan kami perkirakan inflasi tetap stabil di angka sekitar 2,5 persen," ujarnya.
Mengunjungi kios pedagang bawang
Hermanto juga menyoroti sebagian besar para pedagang mendapat produk dari lokal, seperti bawang merah dari Kulon Progo dan telur dari Sleman. “Artinya semakin mengandalkan pangan dari lokal, kemudian nanti beberapa komunitas yang memang dibutuhkan masyarakat Kota Yogya itu bisa disuplai dari DIY maka itu semakin bagus serta turut menjaga stabilitas harga di wilayah DIY,” lanjutnya.
Salah satu pedagang bawang, kios Bu Endang mengungkapkan pihaknya mendapat pasokan bawang merah dan bawang putih dari Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Bima Provinsi NTB.
“Sekarang harga bawang putih kating sekitar Rp 36.000 - 37.000 per kilo, kalau bawang putih honan sekitar Rp 33.000 - 34.000 dan bawang merah Rp. 15.000 - 23.000 ribu per kilo tergantung ukuran. Kalau saat ini cenderung stabil tapi kalau nanti mulai musim hujan biasanya merangkak naik, tapi harapannya harganya bisa stabil terus,” ujar Endang. (Chi)