Pemkot Yogya Berikan Pembekalan Bagi 124 Calon Purna Tugas

 



 

Umbulharjo - Purna tugas atau pensiun bukanlah akhir dari perjalanan pengabdian di Pemerintah Kota Yogyakarta, melainkan awal dari fase pengabdian yang baru. Setelah bertahun-tahun terfokus pada tugas dan fungsi masing-masing, masa pensiun menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat yang mungkin selama ini belum sempat ditekuni karena keterbatasan waktu. Bisa juga memanfaatkan masa ini untuk terlibat dalam kegiatan sosial atau membantu masyarakat di sekitar.

 

Hal tersebut disampaikan Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto pada acara pembukaan pembekalan calon purna tugas Pemerintah Kota Yogyakarta periode 1 Desember 2024 - 1 Mei 2025 di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Yogyakarta, Kamis (3/10).

 

“Pensiun menjadi momentum memulai kehidupan yang baru. Memberikan pengabdian kepada hal baru, bisa memberikan kontribusi untuk masyarakat sekitar, bagi keluarga atau diri sendiri. Pensiun itu raga kita yang tua, tapi jiwa harus tetap muda dan penuh semangat,” ujarnya.

 

Pada kegiatan ini diikuti oleh 124 calon purna tugas, Pemerintah Kota Yogyakarta juga memberikan fasilitas keterampilan tematik diantaranya perkebunan, peternakan, perikanan dan tata boga.

 

Sugeng Purwanto juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para calon purna tugas yang telah memberikan pengabdian yang luar biasa untuk Pemerintah Kota Yogyakarta. “Kalau bukan karena pengabdian bapak dan ibu sekalian, Kota Yogyakarta tidak akan semaju ini,” ungkapnya.

 

Masa pensiun juga menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi bidang yang berbeda dengan yang selama ini dilakukan. Seperti halnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto mengatakan keinginannya untuk bertani di kampung halamannya Purworejo.

 

“Masalah sampah di Kota Yogyakarta ini kan terus saja menjadi permasalahan. Kami telah mempersiapkan alat pengolahan sampah untuk tempat pengolahan sampah reuse, reduce dan recycle (TPS3R) di Nitikan, Kranon dan Karangmiri. Harapannya, awal tahun 2025 dapat beroperasi dan masyarakat terus melakukan pengolahan sampah organik maka permasalahan sampah ini akan teratasi. Dengan begitu, saya bisa menikmati masa pensiun dengan tenang,” ungkap Sugeng Darmanto.

 

Pihaknya menegaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam mengolah sampah organik di rumah masing-masing akan memberikan kontribusi besar dalam upaya penyelesaian masalah sampah di Kota Yogyakarta. “Kita jalani mengalir saja, kalau memang masih diperlukan untuk belajar mengolah sampah di Kota Yogyakarta akan kita lakukan,” tambahnya.

 

Sementara dokter spesialis anak RSUD Kota Yogyakarta Sri Aminah telah bertekad mengabdikan dirinya untuk pertumbuhan anak-anak dengan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk anak-anak. Pihaknya juga akan tetap aktif melakukan pelayanan di tempat prakteknya serta aktif di lembaga Mercy tau Mercy Corps, adalah organisasi kemanusiaan internasional yang berfokus pada penanganan krisis dan pemberdayaan masyarakat.

 

“Karena konsentrasi saya di bidang kesehatan anak, saya sudah merencanakan untuk melakukan pemeriksaan anak di TK PKK dan TK Aisyah. Jadi rencananya setiap hari Senin dan Kamis, akan keliling dari TK satu ke TK lainnya,” ungkapnya. (Chi)