Komunikasi Efektif Kunci Keberhasilan Revitalisasi Pasar
Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta menerima studi lapangan Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. Rombongan tersebut dipimpin oleh Penjabat Bupati Bengkulu Utara Andi Muhammad Yusuf dan diterima langsung oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto di Ruang Yudistira Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (10/10).
Andi Muhammad Yusuf menyampaikan kunjungannya datang ke Kota Yogyakarta ingin mempelajari bagaimana Pemerintah Kota Yogyakarta dalam melaksanakan tahapan pemanfaatan bangunan pasar setelah selesai dibangun mulai dari Penempatan dan Pengelolaan Pasar.
“April 2021 Pasar Purwodadi yang merupakan pasar rakyat di Kabupaten Bengkulu Utara mengalami kebakaran, mulai bulan Desember 2023 sampai dibangun oleh Kementerian PUPR dan selesai Desember 2024. Kami ingin melihat bagaimana Kota Yogyakarta mengelola pasar,” tutur Andi.
Foto bersama
Menanggapi hal tersebut, Sugeng Purwanto menyampaikan dalam enghadapi revitalisasi pasar membutuhkan perencanaan matang dan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk pedagang, pengelola, dan masyarakat luas. Salah satu kunci sukses dalam menghadapi proses ini adalah menggunakan komunikasi yang efektif.
“Dalam setiap tahapan revitalisasi, komunikasi berperan penting untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan, manfaat, dan dampak yang mungkin timbul. Komunikasi yang terbuka dan transparan dapat meminimalisir kesalahpahaman dan menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara pihak pengelola pasar dan para pedagang yang terdampak,” ujar Sugeng.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta bersama Penjabat Bupati Bengkulu Utara
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menceritakan Pemerintah Kota Yogyakarta telah melakukan revitalisasi Pasar Prawirotaman dimulai tahun 2019 dan selesai pada tahun 2020. Pihaknya menyebutkan peran pemerintah sangat krusial dalam proses revitalisasi pasar, terutama pada tahap pasca-revitalisasi, di mana tantangan implementasi mulai nyata.
“Terdapat tiga aspek penting yang memerlukan perhatian dan pengelolaan dari pemerintah, yakni manajemen sosial, manajemen operasional, dan manajemen building. Ketiga hal ini bukan hanya penting untuk menjaga kelangsungan pasar, tetapi juga menjadi tanggung jawab utama pemerintah untuk memastikan bahwa revitalisasi tidak hanya sekedar transformasi fisik, tetapi juga berkelanjutan dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan,” jelas Ambar.
Manajemen operasional mencakup pengelolaan kegiatan sehari-hari di pasar, manajemen building atau pengelolaan bangunan fisik pasar menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menjaga infrastruktur yang telah direvitalisasi dan manajemen sosial berfokus pada pengelolaan lingkungan pasar, aktivitas pedagang, dan keterlibatan komunitas sekitar, termasuk RT dan RW. Interaksi antara pedagang dan warga di sekitar pasar harus tetap harmonis dan kondusif.
Kepala Dinas Perdagangan
Ambar menegaskan bahwa penempatan pedagang dalam sebuah pasar yang baru direvitalisasi tidak bisa dilakukan secara seragam di semua wilayah. Setiap daerah memiliki karakteristik sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda, sehingga pendekatan yang sama mungkin tidak selalu efektif. Perbedaan ini dapat mencakup jenis barang dagangan, pola interaksi antara pedagang dan konsumen, hingga tata letak pasar yang sesuai dengan kebutuhan lokal.
“Komunikasi efektif menjadi kunci dalam menentukan strategi yang tepat untuk mengelola penempatan pedagang agar tidak menimbulkan gesekan dan dapat berjalan lancar. Melalui komunikasi yang efektif, pengelola pasar dapat mengakomodasi perbedaan karakteristik tiap daerah, menciptakan penempatan yang lebih adil dan sesuai dengan kondisi lokal. Pendekatan ini tidak hanya memperlancar proses penempatan, tetapi juga membantu menjaga kerukunan sosial antara pedagang, masyarakat dan pemerintah,” ungkap Ambar.
Pihaknya juga mengungkapkan saat ini Pasar Prawirotaman telah menerima beberapa penghargaan diantaranya pasar bersertifikat SNI 8152:2021. sertifikat ini diperoleh secara mandiri dan telah dilakukan audit surveillance pada tahun 2024 tanpa temuan. Pasar tertib ukur tahun 2022, pasar pangan aman segar juara 2 nasional tahun 2023 dan pasar pangan aman berbasis komunitas tahun 2023. (Chi)