Flashmob Pilah Sampah Gebyar PAUD Ajarkan Anak Peduli Lingkungan
Umbulharjo – Sebanyak 1.200 anak-anak dengan penuh semangat memadati Lapangan Balai Kota Yogyakarta pada Selasa (15/10) untuk merayakan Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kota Yogyakarta. Mengusung tema Anak Sehat dan Bahagia Menuju Indonesia Maju, acara ini diikuti oleh anak-anak dari Taman Kanak-kanak (TK), Satuan PAUD Sejenis (SPS) dan kelompok bermain di wilayah Kota Yogyakarta. Dengan keceriaan yang terpancar, anak-anak menampilkan tarian, nyanyian, dan senam bersama, menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan tawa.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, bersama Bunda PAUD Kota Yogyakarta, Sugiharti Mulya Handayani, turut memeriahkan suasana Gebyar PAUD dengan mengikuti senam bersama anak-anak. Keterlibatan mereka menambah semarak acara, menciptakan kedekatan yang hangat antara pemerintah dan anak-anak. Tentu hal ini menunjukkan dukungan penuh terhadap perkembangan pendidikan anak usia dini di Kota Yogyakarta.
“Saya memberikan apresiasi kegiatan Gebyar PAUD Kota Yogyakarta. Menurut saya ini adalah kegiatan yang luar biasa dan harus rutin dilakukan. Anak-anak harus dikenalkan berbagai pengetahuan, kedisiplinan, juga budi pekerti yang baik karena anak-anak ini nantinya akan menjadi penerus, yang akan menggantikan. Sehingga kebaikan harus ditanamkan sejak dini,” ungkap Sugeng.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto memberikan arahan kepada pendidik TK, SPS dan KB di Kota Yogyakarta
Sugeng Purwanto juga menyebutkan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah fondasi awal yang sangat penting bagi pembentukan karakter dan perkembangan seorang anak. Pada fase ini, anak-anak belajar tentang kedisiplinan, nilai-nilai agama, budi pekerti, etika kehidupan, dan persiapan menuju pendidikan formal.
“Memberikan pengalaman belajar pada anak-anak di usia ini ibarat menulis di atas batu. Apa yang kita tanamkan, kita ajarkan atau mereka pelajari akan terus diingat sepanjang hidup, sehingga penting bagi kita untuk memberikan pendidikan terbaik,” tuturnya.
Perkembangan moral, fisik, seni, motorik, bahasa, sosial, dan agama harus diperhatikan sesuai dengan keunikan dan tahap perkembangan masing-masing kelompok usia. Sugeng berharap anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh perhatian dan dorongan akan menjadi generasi yang sehat, kuat, cerdas, serta memiliki akhlak yang baik.
Anak-anak menampilkan tarian
“Melalui acara Gebyar PAUD ini, kami mengajak anak-anak untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang mendukung tumbuh kembang mereka. Mari kita terus menjaga komitmen untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung anak-anak menjadi pribadi yang luar biasa di masa depan,” ujar Sugeng.
Rangkaian kegiatan Gebyar PAUD Kota Yogyakarta tahun 2024 semakin semarak dengan penampilan flashmob yang mengusung filosofi pilah pilih sampah. Melalui gerakan tarian yang sederhana dan penuh semangat, anak-anak diajarkan sejak dini tentang pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya, baik organik maupun anorganik, sebagai langkah awal menjaga kebersihan lingkungan.
Wahana edukasi taman Lalu lintas dari Dinas Perhubungan
Tidak hanya disuguhkan pentas seni yang menampilkan bakat anak-anak, tetapi juga terdapat wahana edukasi yang menarik, seperti taman lalu lintas yang disediakan oleh Dinas Perhubungan. Dalam wahana ini, anak-anak diperkenankan memilih kendaraan masing-masing dan mengemudikannya di jalur yang telah disediakan, sehingga mereka dapat belajar tentang aturan lalu lintas dan keselamatan berkendara secara menyenangkan.
Selain itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta juga turut berpartisipasi dengan memberikan edukasi kepada anak-anak. Dalam sesi ini, mereka diajarkan peran sebagai pemadam kebakaran, serta dapat merasakan sensasi menaiki kendaraan pemadam kebakaran sambil mengenakan kostum pemadam.
Anak-anak mencoba menjadi pemadam kebakaran
Sementara itu, Sugiharti Mulya Handayani mengungkapkan bahwa saat ini tengah dihadapkan pada fenomena yang disebut "Generasi Stroberi." Istilah ini merujuk pada generasi muda yang, meskipun memiliki banyak potensi, sering dianggap mudah patah semangat, sulit dinasehati, dan gampang tersinggung. Menurut pengamatannya, fenomena ini merupakan hasil dari pola pengasuhan orang tua yang kurang tegas dan cenderung memanjakan anak.
Bunda PAUD Kota Yogyakarta Sugiharti Mulya Handayani memberikan motivasi
“PAUD hadir sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. PAUD memiliki banyak manfaat, termasuk dalam mengembangkan kemampuan sosial anak. Di sana, anak-anak belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Jika di rumah mereka selalu menjadi nomor satu, di lingkungan sekolah mereka diajarkan untuk menghargai orang lain, tidak harus selalu menang, dan tidak bersikap cengeng. Selain itu, PAUD juga berperan dalam mengembangkan dan mengoptimalkan potensi anak,” terangnya.
Sugiharti Mulya Handayani berharap kombinasi kegiatan yang beragam, Gebyar PAUD memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar sambil bermain, sekaligus membekali mereka dengan pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. (Chi)