Pesantren Pondasi Penting Bangun Generasi Muda Akhlakul Karimah
Umbulharjo - Upacara Peringatan Hari Santri 2024 dengan tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan” berlangsung khidmat di Halaman Balai Kota Yogyakarta, Selasa pagi. Upacara yang diikuti 1500 santri berlangsung khidmat dengan para santri yang mengenakan pakaian serba putih bagi santri putri dan atasan putih dilengkapi sarung dan peci bagi santri laki-laki.
Ditemui selepas upacara, Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus mendukung pondok pesantren sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi muda yang berakhlakul karimah. Bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Yogyakarta, ia menyatakan bahwa pemerintah bertekad memperhatikan, membina, dan mengusahakan bantuan kepada pondok pesantren agar mereka dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Upacara Peringatan Hari Santri 2024 dipimpin oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto
“Pendidikan agama sebagai benteng keimanan yang harus ditanamkan sejak dini. Nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan sejak masa kanak-kanak akan membentuk karakter pemimpin masa depan yang berakhlakul karimah dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman," ujar Sugeng.
Oleh karena itu, Pesantren merupakan pondasi penting dalam membangun generasi muda yang berakhlakul karimah, yang nantinya akan berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang madani. Sugeng berharap generasi muda yang tumbuh dari pesantren akan menjadi pribadi yang unggul, tidak hanya secara spiritual tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Kementerian Agama Kota Yogyakarta, Nadhif, menyatakan santri merupakan generasi penerus yang perlu mendapatkan dukungan penuh agar mereka memiliki dampak signifikan (impact) sekaligus efek berkelanjutan (impek) dalam masyarakat.
“Puncak peringatan Hari Santri ini adalah bentuk penghargaan terhadap santri tempo dulu yang telah berjasa dalam perjuangan bangsa,” tuturnya.
Santri Kota Yogyakarta
Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan. Meski kemerdekaan telah diraih, Nadhir menuturkan bahwa tantangan dalam mengisi kemerdekaan terus berlanjut, terutama dalam menjawab berbagai persoalan yang berkembang di masyarakat. Para santri melanjutkan semangat juang para pendahulu, dengan menghadirkan solusi bagi isu-isu sosial yang ada saat ini. Sementara merengkuh masa depan berarti berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
“Perjuangan belum berakhir. Kita masih harus mengisi kemerdekaan dengan menjawab persoalan-persoalan masyarakat dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual," tegas Nadhif. (Chi)