Kemudahan Akses Pasar Modal Tingkatkan Daya Saing UMKM Yogya
Umbulharjo - Pasar modal menjadi peluang besar bagi UMKM untuk memperluas usaha dan meningkatkan daya saing. Pasar modal memberikan akses kepada investor yang ingin berpartisipasi dalam pertumbuhan bisnis lokal.
Demikian yang disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta Kadri Renggono pada acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Mengenal Dunia Pasar Modal di Burza Hotel, beberapa hari yang lalu.
“Selama ini, UMKM lebih mengandalkan pinjaman bank atau modal pribadi untuk pengembangan usaha. Namun, dengan adanya skema seperti equity crowdfunding dan penawaran umum di pasar modal, UMKM dapat memperoleh modal dengan lebih mudah dan efisien,” terangnya.
Kadri Renggono menegaskan bahwa setiap komponen masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam memanfaatkan peluang yang ada, sehingga bersama-sama bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih inklusif dan dinamis. Menurutnya, Pemahaman ini juga menjadi dasar penting dalam penyusunan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis investasi di Kota Yogyakarta.
“Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi lintas sektor, khususnya dalam pengembangan UMKM melalui akses ke pasar modal. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya, sekaligus memperkuat perekonomian lokal di era digitalisasi ekonomi,” tambahnya.
Sementara itu, secara terpisah Ketua Tim Kerja Pengendalian Perekonomian Usaha Mikro Kecil Menengah Dan Ekonomi Kreatif (PPUEK) Bagian Perekonomian Dan Kerjasama Setda Kota Yogyakarta, Yeti Kusumawati menjelaskan kegiatan ini bertujuan menjadikan pasar modal sebagai alternatif pendanaan bagi UMKM, serta sebagai pilihan investasi bagi masyarakat terutama generasi Z dan milenial. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan memetakan potensi pasar modal dalam penyusunan Program Kerja TPAKD Kota Yogyakarta Tahun 2025.
“Diskusi ini melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM), dan UMKM kreatif diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya pasar modal sebagai alternatif investasi dan pembiayaan,” jelasnya saat dikonfirmasi Senin (21/10).
Pada kegiatan yang mengundang seluruh anggota TPAKD Kota Yogyakarta, perwakilan pelaku UMKM industri kreatif dan DutaLiterasi Pasar Modal Kota Yogyakarta. Menghadirkan narasumber yang terdiri dari Direktur Perizinan Perorangan Profesi Penunjang dan Lembaga Penunjang Pasar Modal OJK, Adi Wijoyo. Ketua Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) Nandana Pawitra, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia DIY Irfan Noor Riza serta Endah Purwaningsih selaku PIC MNC Sekuritas DIY yang mengenalkan produk investasi dari MNC Sekuritas.
Adi Wijoyo mengupas tuntas tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi atau Securities Crowdfunding. Dalam penjelasannya, pihaknya menekankan bahwa Layanan Urun Dana adalah opsi pendanaan yang signifikan bagi segmen menengah, dengan batas maksimum pendanaan mencapai Rp 10 miliar. Selain itu, terdapat beberapa opsi pendanaan lain seperti Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), Peer to Peer Lending, serta penawaran umum perdana (IPO).
“Layanan Urun Dana berfungsi sebagai jembatan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan yang sering dihadapi oleh start-up dan UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, layanan ini menyediakan alternatif sumber pendanaan yang lebih accessible,” terangnya.
Data terbaru hingga Oktober 2024 menunjukkan bahwa telah ada 17 penyelenggara Securities Crowdfunding, dengan 733 penerbit dan 181.867 pemodal. Total penggalangan dana yang berhasil dicapai mencapai Rp 1,4 triliun. “Ini menunjukkan potensi yang besar bagi UMKM dan startup untuk mendapatkan modal yang dibutuhkan dalam pengembangan usaha mereka. Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang layanan ini sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam ekosistem pasar modal,” lanjut Adi. (Chi)